Selasa, 10 Maret 2015

Alas Purwo gak serem kok

Apa yang terlintas dibenak anda ketika saya menyebut Alas purwo???!!! Hutan belantara?! serem?! angker?!. yup itu beberapa kata yang dulu sering saya dengar dan saya rasakan setiap ada orang yang bercerita tentang alas purwo.
Mulai dari cerita pamanku yang tersesat dialas purwo karena salah ngomong sampai cerita orang yang sakit setelah dari alas purwo karena membawa pulang batu dari sana dan baru sembuh setelah batu itu dikembalikan. Dan masih banyak cerita-cerita serem lainnya. Sampai- sampai dulu tidak ada sedikitpun terbesit dalam hati dan otak ini mau main ke yang namanya alas purwo. Dalam fikiran saya pokoknya alas purwo adalah hutan terlarang yg hanya dihuni mahluk dari dunia lain.
Ups!!.. Tapi itu pemikiran saya waktu masih kecil ya hehee... 
seiring dengan bertambahnya usia yang berbanding lurus dengan berkembangnya teknologi banyak berita dari media yang membahas tentang alas purwo, pemikiran saya mulai sedikit terbuka. Masa iya sih Alas purwo seserem itu jadi penasaran deh pengen kesana.
Dan taraaaa ahirnya saya pun kesampaian menginjakkan kaki di alas purwo. waktu mau berangkat sih masih ada tersisa sedikit rasa takut tapi karena saya berangkatnya dengan om sigit, om lupa namanya  yang notanbene mereka berdua sudah sering ke alas purwo, rasa takutnya ilang deh, pesan dari om sigit sebelum berangkat "niatnya harus baik dan gak boleh mikir macem-macem. Oke fix!! saya berniat baik dan mikir semacem aja om :P.
Benar saja fikiran yg aneh dan serem hilang seketika ketika memasuki kawasan hutan alas purwo ini. Pemandangannya indah bangeeettt udaranya sejuk tanpa polusi.
Memasuki kawasan Taman Nasional Alas purwo kita diwajibkan membayar retribusi 5000/orang. setelah pos I kita akan bertemu dengan situs kawitan (situs ini berbentuk seperti bangunan pura katanya sih tempat ini situs tertua yg ada di sini dan katanya lagi, ibarat hutan ini sebuah rumah nah situs ini pintu masuknya, jadi harus uluk salam dulu disitus ini kalau mau masuk alas purwo) saya sih ngikut aja waktu om sigit dan om yg saya lupa namanya itu masuk ke situs sekedar pengen tau ada apa didalamnya. selanjutnya tidak jauh dari situs kawitan ada pura lagi yang bangunannya agak besar, pada waktu-waktu tertentu umat hindu dari bali beribadah disini pantas saja berada dikawasan pura ini jd berasa di bali. Selanjutnya kita melanjutkan perjalanan melihat banteng di savana sadengan. Di sini bantengnya banyak banget saya kira itu kerbau soalnya waktu ke TN. baluran yang saya kira banteng ternyata kerbau haha. kata om sigit cara mudah membedakan kerbau dan banteng itu liat pantatnya, pantat banteng warnanya putih kalo kerbau pantatnya item. ok ai see yg saya liat itu pantatnya putih semua (jd perhatian ama pantat binatang ya haha). selain banteng di savana sadengan ini saya juga ketemu sama merak dan burung elang tapi saya liatnya dari jauh ga berani deket2 takut disruduk. 
selanjutnya kami menuju pantai pancur dan ini diluar prediksi saya selain hutan ternyata disini juga ada pantai yang keren banget, pasir putih kekuningan, tebing dan birunya laut ngeblend beneran keren. selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke goa istana menuju goa ini kita melewati rerimbunan hutan bambu dan sumber mata air yg konon barang siapa minum air dari mata air ini bisa awet muda lho.. (percaya gak percaya la ya). Kenapa dinamakan goa istana karena konon kabarnya orang2 dari istana negara seperti bung karno dan soeharto pernah bersemedi  disini. Tapi sayang saya nggak bisa masuk kedalam kami tidak dilengkapi dengan peralatan caving karena harus melewati mulut goa yang kecil dan ada semacam kubangan air dan aromanya itu aroma kotoran kelelawar jadi cuma bisa eksplore di ruang depan goa saja tapi disini juga sudah terlihat beberapa orang yang semedi kok. masih kata om sigit lagi disini masih ada banyak goa2 yang keren tapi sayang waktu saya tidak banyak untuk bisa eksplore goa2 tsb. untuk sementara satu goa ini cukup la yaaa. 
karena udah sore kami memutuskan untuk pulang tp sebelumnya kami istirahat sebentar untuk sholat ashar di pos pancur. Di pos ke-2 ini ada mushola yg menurut saya untuk lokasi didalam hutan mushola ini keren. Diperjalanan pulang kami mampir dulu ke pantai trianggulasi, nggak kalah dengan pantai pancur tadi, pantai ini juga kereeeeenn bgt. Disini saya  ketemu dengan monyet dan lutung. meskipun binatang liar tp mereka gak resek seolah gak peduli dengan kedatangan kami mereka asik aja bergelantungan dipohon.
Alas purwo ini pokoknya lengkap banget deh istilah jawanya all in one. Hutan, savana, pantai dan goa semua ada disini. So alas puwo ga seserem yang saya kira, tapi untuk yang mau ke alas purwo atau tempat manapun tetap harus jaga sopan santun dan kelestariannya ya... ingat!!! "dimana bumi kita pijak disitu langit kita junjung".


Tarif retribusi masuk

suguhan sepanjang perjalanan
            
penampakan bag dalam situs kawitan
pura giri selaka

hutan bambu menuju goa istana
sumber mata air awet muda :D
tenggorokan goa istana... lewat lubang ini kl mau ke tempat semedinya bung karno

pantai pancur
pantai triangulasi

sunset penutup perjalanan kami di TN. alas purwo